Fakta bahwa manusia penghuni gua prasejarah melukis sambil teler menambah aspek menarik dalam pemahaman akan kehidupan dan budaya mereka. Karya seni melukis gua prasejarah seringkali menjadi saksi bisu dari kecerdasan dan ekspresi seni manusia prasejarah, tetapi mengetahui bahwa mereka melukis sambil teler dapat memberikan wawasan tambahan tentang konteks sosial dan budaya mereka.
Pada saat itu, penggunaan teler atau alkohol secara tradisional mungkin memiliki peran dalam ritual atau kebiasaan sosial tertentu di kalangan manusia prasejarah. Pengaruh dari teler dalam proses penciptaan seni dapat mencerminkan jenis inspirasi atau persepsi yang mereka miliki saat melukis di gua-gua, yang juga dapat memberikan petunjuk tambahan tentang kehidupan, kepercayaan, atau aktivitas sehari-hari mereka.
Menggabungkan lukisan gunung388 gua prasejarah dengan penggunaan teler juga dapat memberikan perspektif baru tentang kreativitas dan motivasi di balik karya seni mereka. Meskipun kita mungkin tidak memiliki informasi lengkap tentang konteks dan tujuan di balik aksi melukis sambil teler, hal ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah memiliki cara unik dan kompleks untuk mengekspresikan diri mereka sendiri, baik dalam keadaan biasa maupun dengan bantuan zat psikoaktif.
Tentu saja, temuan seperti ini juga mengingatkan kita bahwa manusia sebagai makhluk sosial selalu memiliki sejarah panjang penggunaan zat-zat psikoaktif dalam budaya dan aktivitas mereka, yang dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan lingkungan, seni, dan kehidupan sehari-hari secara keseluruhan.